Saat putri tercinta saya (Nada Salsabila Hafizah, 26 Agustus 2004 - 17 Maret 2006) mengalami koma selama 3 hari akibat radang otak (ensefalitis), dan akhirnya kembali kepada-Nya, sempat saya bertanya pada Allah... "Ya Allah kesalahan apa yang hamba buat hingga Engkau memberikan cobaan dan musibah yang begini berat? Rasanya hamba tidak sanggup menanggung ini..."
Namun, tanggung jawab saya sebagai seorang Ibu yang memiliki putra yang lain, putra sulung saya (Ahmad Yusran Irfansyah, lahir 28 Oktober 2000), membuat saya terpaksa menelan duka cita dan tetap tegar menjalani hari demi dia yang saat itu masih di TK, dan sangat kehilangan adiknya. Awalnya, setiap hari minggu Ifan pasti minta main ke makam Nada. Kangen katanya...
But, life must go on...
Dengan berlalunya waktu, saat Ifan masuk SD dan saya - seperti umumnya ortu anak jaman sekarang - cukup kaget dengan beban pelajarannya, finally, saya dihadapkan dengan kenyataan bahwa memang takdir Allah adalah yang terbaik...
Dengan hanya memiliki satu anak saat itu, saya bisa fokus mengajar Ifan mengenai ilmu, kewajiban, tanggung jawab, disiplin dan hak yang mulai harus dia sadari dan jalankan.
Musibah itu membuat saya semakin menyadari bahwa anak adalah anugrah, titipan Allah, yang harus kita jaga dan didik sebaik-2nya...
Musibah itu juga membuat saya menjadi orang yang lebih menghargai hidup, disamping harus belajar mempersiapkan "bekal" jika saya tiba-2 "dipanggil" menghadap Allah...
Karena musibah itu pula, saya belajar lebih tegar, belajar lebih mengendalikan emosi...
Diatas itu semua, hikmah utama dari musibah tersebut adalah... saya belajar untuk ikhlas dalam segala hal....
Semua yang diawali dengan belajar ikhlas menerima kepergian Nada, berkembang menjadi ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan pasangan hidup, anak, dan apa pun yang telah digariskan Allah... dan akhirnya saya belajar untuk bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepada saya, sekecil apapun pemberian itu.
Saat ini Allah telah kembali menitipkan kepada saya seorang anak, seorang putra kedua (Ahmad Balda Arifiansyah, lahir 16 Juni 2008) yang merupakan "versi laki-2" dari Nada dalam penampilannya.
Tergelitik oleh pertanyaan yang diajukan oleh banyak teman dan kerabat, "Wah, belum dapat putri, berarti masih tambah satu lagi dong ya... mumpung masih cukup umur... untuk sandaran di masa tua nanti..." dst.... Kembali terpikir oleh saya, bahwa mungkin Allah menginginkan saya untuk belajar menjadi seorang "Ibu Mertua" yang baik dan bijaksana kelak jika kedua putra saya dewasa dan memilih pasangan hidupnya untuk menjadi "Putri" saya...
Jakarta, 13 Februari 2009
Yeni Suryasusanti
Namun, tanggung jawab saya sebagai seorang Ibu yang memiliki putra yang lain, putra sulung saya (Ahmad Yusran Irfansyah, lahir 28 Oktober 2000), membuat saya terpaksa menelan duka cita dan tetap tegar menjalani hari demi dia yang saat itu masih di TK, dan sangat kehilangan adiknya. Awalnya, setiap hari minggu Ifan pasti minta main ke makam Nada. Kangen katanya...
But, life must go on...
Dengan berlalunya waktu, saat Ifan masuk SD dan saya - seperti umumnya ortu anak jaman sekarang - cukup kaget dengan beban pelajarannya, finally, saya dihadapkan dengan kenyataan bahwa memang takdir Allah adalah yang terbaik...
Dengan hanya memiliki satu anak saat itu, saya bisa fokus mengajar Ifan mengenai ilmu, kewajiban, tanggung jawab, disiplin dan hak yang mulai harus dia sadari dan jalankan.
Musibah itu membuat saya semakin menyadari bahwa anak adalah anugrah, titipan Allah, yang harus kita jaga dan didik sebaik-2nya...
Musibah itu juga membuat saya menjadi orang yang lebih menghargai hidup, disamping harus belajar mempersiapkan "bekal" jika saya tiba-2 "dipanggil" menghadap Allah...
Karena musibah itu pula, saya belajar lebih tegar, belajar lebih mengendalikan emosi...
Diatas itu semua, hikmah utama dari musibah tersebut adalah... saya belajar untuk ikhlas dalam segala hal....
Semua yang diawali dengan belajar ikhlas menerima kepergian Nada, berkembang menjadi ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan pasangan hidup, anak, dan apa pun yang telah digariskan Allah... dan akhirnya saya belajar untuk bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepada saya, sekecil apapun pemberian itu.
Saat ini Allah telah kembali menitipkan kepada saya seorang anak, seorang putra kedua (Ahmad Balda Arifiansyah, lahir 16 Juni 2008) yang merupakan "versi laki-2" dari Nada dalam penampilannya.
Tergelitik oleh pertanyaan yang diajukan oleh banyak teman dan kerabat, "Wah, belum dapat putri, berarti masih tambah satu lagi dong ya... mumpung masih cukup umur... untuk sandaran di masa tua nanti..." dst.... Kembali terpikir oleh saya, bahwa mungkin Allah menginginkan saya untuk belajar menjadi seorang "Ibu Mertua" yang baik dan bijaksana kelak jika kedua putra saya dewasa dan memilih pasangan hidupnya untuk menjadi "Putri" saya...
Jakarta, 13 Februari 2009
Yeni Suryasusanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar