Jumat, 30 Oktober 2015

Ifan : Antara Keinginan dan Kebutuhan :)

Ulang tahun Ifan tahun ini lumayan unik :)
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kami biasanya merayakan ulang tahun bersama keluarga inti dengan makan bersama keluarga inti di luar rumah atau di rumah saja.
Tahun ini sedikit berbeda, karena jadwal ulangan harian Fian.

Ulang tahun Ifan tahun ini pada hari Rabu, 28 Oktober 2015 tepat pada hari sekolah. Fian kebetulan ada ulangan harian tgl 29 Oktober 2015.
Jadi kami terpaksa berkompromi.
Saya memberikan pengertian kepada Fian, bahwa saya, suami dan Ifan akan pergi untuk membeli hadiah ulang tahun bagi Ifan, sementara Fian karena ada ulangan harian keesokan harinya belajar di rumah dengan Kak Tri, guru privat anak-anak kami.

Seperti biasa, dengan Fian, tiada hari tanpa negosiasi :D
"Makan malamnya gimana?" tanya Fian.
"Abang Ifan pengen Burger King."
"Ayah, bunda dan abang makan disana?"
"Iya, tapi nanti bunda bungkus dibawa pulang untuk Fian."
Awalnya Fian meminta ikut, tapi saya bertanya, "Terus ulangannya gimana? Nggak belajar?"
Fian (7th) pun berpikir dan mengambil keputusan, "Oke deh, Fian di rumah belajar, tapi Fian minta 2 porsi." :D
"Deal." jawab saya menyetujui :)

Tahun ini, suami dan saya memutuskan bersama bahwa sudah saatnya Ifan memiliki HP Android sendiri.
Usianya 15 th, dan tahun depan insya allah akan melanjutkan sekolah ke tingkat atas.
Sebelumnya, kami memberikan pengertian kepada Ifan, dan menunda pemberian Android kepadanya.
Alasannya jelas, belum menjadi sebuah kebutuhan untuk komunikasi, dan peraturan sekolahnya melarang siswa membawa HP berkamera ke sekolah.
Ifan memahami bahwa dia tidak boleh melanggar peraturan sekolah jika masih mau bersekolah disana.
Jadi, walaupun semua sepupunya sudah memiliki Android atau Blackberry sejak SD, tidak demikian dengan anak-anak kami.

Mengapa sekarang? Mengapa tidak nanti saja saat Ifan sudah lulus?
Karena kami ingin Ifan melatih pengendalian diri agar penggunaan HP Androidnya tidak mengganggu kegiatan belajar sehari-hari dari sekarang, dan karena momentnya tepat pas hari ulang tahun :)
Jadi, saat ini kami anggap yang dulunya hanya merupakan sebuah keinginan sudah akan menjadi sebuah kebutuhan untuk saat Ifan nanti melanjutkan ke SMA/SMK yang kegiatannya bisa jadi lebih banyak di luar rumah dibandingkan SMP.

Saat diberitahu kepada Ifan bahwa kami ingin membelikan HP Android, Ifan luar biasa gembira, langsung memeluk erat saya, "Makasih ya Bun..." katanya dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi bunda dan ayah nggak bisa membelikan HP Android yang terlalu canggih atau paling mutakhir ya Fan, yang sedangan saja budgetnya, maksimal sekitar 2 jutaan, supaya cukup awet jadi efisien secara harga dan pemakaian. Karena Ifan belum perlu dan belum pantas menggunakan gadget yang canggih dan terlalu mahal." kata saya memberikan batasan.
"Iya bun, nggak apa-apa, terserah bunda aja baiknya gimana..." jawab Ifan.

Di counter HP, seorang sales mencoba menggiring kami ke Android keluaran terbaru dengan kecanggihan dan harga yang melangit.
Dengan tegas saya menggeleng, "Anak saya baru 15 th, masih SMP kelas 9. Masih belum butuh yang sekelas itu. Kalau sekarang saja saya sudah membelikan yang secanggih itu, nanti seandainya waktu SMA/SMK harus ganti HP, secanggih apa lagi saya harus membelikannya?" jawab saya diplomatis.
"Iya juga ya..." si sales menanggapi sambil terlihat berpikir.
Mungkin dia berpikir, pelit amat ih orangtuanya hahahha....

Jadi, sekarang, karena peraturan sekolah masih belum boleh bawa HP berkamera ke sekolah, HP Android Ifan tinggal di rumah saja. Dan setiap pulang sekolah Ifan baru boleh memegang HP-nya setelah selesai menyusun buku dan mengerjakan tugas sekolah untuk esok hari :)

Dan inilah hasil foto dengan kamera HP Ifan yang baru :*


Jakarta, 30 Oktober 2015
Yeni Suryasusanti