Jumat, 20 Januari 2012

Cinta, Luka, Asa dan Bahagia



















Detik-detik berlalu dalam diam
ketika nada sendu alunan lagu membelah malam
ku hela nafas, menatap langit hitam
apakah mendung selalu menghadirkan kelam?

Matahari dan bulan datang dan pergi
hujan dan panas selalu berganti
derita dan bahagia selalu setia mendampingi
apakah cinta selalu menghadirkan rasa seperti ini? 

Mungkin cinta seringkali menorehkan luka
namun mengapa kita tak jua jera mempertahankannya?
mungkin asa kerap tak terpenuhi sepenuhnya
namun mengapa kita tetap setia memeliharanya?

Ya Allah, tertunduk aku dalam malu-ku
merasa sungguh kecil mempertanyakan semua itu
mengapa tak kucoba saja menggunakan pikir-ku
untuk menganalisa semua anugerah-Mu?

Mungkin Allah menganugerahkan semua rasa
agar hidup kita menjadi lebih berwarna
mungkin Allah membiarkan kita merasa sebatang kara
agar kita lebih menghargai keberadaan sesama

Mungkin Allah memberikan semua luka
dan membiarkan kita menghayati rasa yang ditimbulkannya
agar kita tak torehkan hal yang sama
pada orang yang kita bilang kita cinta

Mungkin allah menciptakan derita
dan membiarkan kita berkubang duka
agar kelak ketika bahagia tiba
kita bisa menghargainya dengan sepenuh jiwa...

Jakarta, 20 Januari 2012
Puisi ini tercipta karena terpicu oleh puisi seorang sahabat :)
Yeni Suryasusanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar